Translate

Get the Flash Player to see this rotator.

Home | ARTIKEL | Cara Kerja Narkoba dan Pengaruhnya Pada Otak

Jum`at, 30 Desember 2011 16:47:32 - kirim | cetak

Narkoba berpengaruh pada bagian otak yang bertanggung jawab atas kehidupan perasaan, yang disebut syistem limbus: Hipotalamus – pusat kenikmatan pada otak – adalah bagian dari sistem limbus. Narkoba menghasilkan perasaan ‘high’ dengan mengubah susunan biokimia molekul pada sel otak yang disebut neuro-transmitter.
Dapat dikatakan bahwa otak bekerja dengan motto jika merasa enak, lakukanlah. Otak dilengkapi alat untuk menguatkan rasa nikmat dan menghindarkan rasa sakit atau tidak enak, guna membantu memenuhi kehidupan dasar manusia, seperti rasa lapar, haus, rasa hangat, dan tidur. Mekanisme ini merupakan mekanisme pertahanan diri. Jika lapar, otak menyampaikan pesan agar mencari makanan yang dibutuhkan. Kita berupaya mencari makanan itu dan menempatkannya diatas segala-galanya. Kita rela meninggalkan pekerjaan dan kegiatan lain, demi memperoleh makanan itu.

Yang terjadi pada adiksi adalah semacam pembelajaran sel-sel otak pada pusat kenikmatan. Jika mengonsumsi narkoba, otak membaca tanggapan kita. Jika merasa nikmat, otak mengeluarkan neurotransmitter yang menyampaikan pesan: “Zat ini berguna bagi mekanisme pertahanan tubuh”. Jadi, ulangi pemakaiannya. “Jika memakai narkoba lagi, kita kembali merasa nikmat seolah-olah kebutuhan kita terpuaskan”. Otak akan merekamnya sebagai sesuatu yang harus dicari sebagai prioritas. Akibatnya, otak membuat program salah, seolah-olah kita memang memerlukannya sebagai mekanisme pertahanan diri. Maka terjadilah kecanduan!

Terlepas dari dampak buruknya, memang diakui ada mitos yang diyakini oleh pengguna narkoba bahwa narkoba sebagai pengubah suasana hati. Semua jenis narkoba mengubah perasaan dan cara berpikir seseorang tergantung pada jenisnya.

   1. Perubahan pada suasana hati (menenangkan, rileks, gembira, dan rasa bebas);
   2. Perubahan pada pikiran (stress hilang dan meningkatnya daya khayal);
  3. Perubahan pada perilaku (meningkatkan keakraban, menghambat nilai, dan lepas kendali).(bnpjabar)

Berita "ARTIKEL" Lainnya